Pekerjaan apa saja, maka syukurilah

(Para pahlawan Bangunan)

BEROPINI, HIKMAH, MASYARAKAT
(Pekerjaan apa saja, maka syukurilah)

Pernahkah kalian berfikir tanpa bapak-bapak yang luar biasa ini, bagaimana kita dapat menikmati tempat untuk istirahat, belajar, makan dengan sangat nyaman?

Yang luar biasanya lagi mereka dapat bekerja sampai pada bangunan -bangunan tinggi,) yang memiliki peluang terjadinya kecelakaan kerja. Hal itu sering kita lihat, bahkan kita yang sering memperhatikan hanya bisa berkata "wah bahaya sekali".

Setiap orang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Maka kita harus bersyukur dengan apa yang kita lakukan. Contohnya bapak-bapak pekerja bangunan ini. Mereka tidak marah dan tidak kesal dengan pekerjaan mereka. Mereka bekerja dengan sungguh sungguh untuk bisa menghasilkan yang terbaik. Dimana ketika lelah mereka berusaha untuk beristirahat dibalik alat alat bangunan yang begitu banyak walaupun hanya sebentar.

Dan bahkan masih banyak pekerjaan yang kita anggap remeh seperti pekerja kebersihan yang menyapu, menyiram rumput dan bunga. Mereka tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan mereka. Mereka bekerja bahkan sambil menyapa orang-orang yang ada disekitar mereka. 

Yang lainnya, kita melihat para pekerja di swalayan atau minimarket, para pekerjanya tidak pernah membuat muka masam kepada pelanggannya, bahkan sambil menata barang-barang yang ada...

Jadi kita yang masih saja sering mengeluh. Kita yang seringkali masih malu untuk berjalan kaki ke kampus, kita yang sering kali meremehkan orang lain atau kita yang sering kali tidak bersyukur... apa tidak malu dengan mereka-mereka yang bekerja lebih keras dari pada kita?

Kita hanya pergi kuliah, tidak diminta untuk bekerja oleh orang tua kita. Semua biaya kuliah dan uang jajanpun telah dicukupi bahkan mungkin ada yang berlebih...

Jadi apa alasan kita yang masih malu dengan hal-hal kecil. Coba renungkan.

Yang ada kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki. Coba kita bayangkan pekerja-pekerja itu adalah salah satu orang tua kita atau coba bayangkan bagaimana orang tua kita bekerja begitu keras untuk memenuhi kebutuhan kita. Tentu tidak sepadan apa yg kita lakukan dengan apa yang diberikan orang tua kita kepada kita. 

Maka mulai dari sekarang, mulailah belajar bersyukur dan berterimakasih... (Reminder for writter ๐Ÿ˜‡).

 Ayo baca hadist nya:๐Ÿ“š
[Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠْ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ู‚َุงู„َ: ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ : ุงُู†ْุธُุฑُูˆْุง ุฅِู„َู‰ ู…َู†ْ ุฃَุณْูَู„َ ู…ِู†ْูƒُู…ْ، ูˆَู„ุงَ ุชَู†ْุธُุฑُูˆْุง ุฅِู„َู‰ ู…َู†ْ ูَูˆْู‚َูƒُู…ْ، ูَู‡ُูˆَ ุฃَุฌْุฏَุฑُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุชَุฒْุฏَุฑُูˆْุง ู†ِุนْู…َุฉَ ุงู„ู„ู‡ِ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ.
Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allรขh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”
TAKHRIJ HADITS:
Hadits ini Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhรขri (no. 6490); Muslim (no. 2963 (9)), dan ini lafazhnya; At-Tirmidzi (no. 2513); Dan Ibnu Majah (no. 4142).

Komentar

Postingan Populer